Mahasiswa Offering AA Angkatan 2010 Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Kekayaan Intelektual Dan Emosional Donny Dhirgantoro dalam Novel 5cm



Kekayaan Intelektual Dan Emosional Donny Dhirgantoro dalam Novel 5cm
Oleh Lidya Devega Slamet

Kecerdasan seseorang dapat dilihat dari dua sisi, yaitu kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ). Kecerdasan intelektual dalam pembahasan ini, lebih khusus memerhatikan masalah kekayaan wawasan penulis yang secara implisit dapat dilihat dari kecerdasan tiap tokoh dan topik-topik yang diperbincangkan oleh tokoh-tokoh dalam novel 5cm. Novel 5cm yang menceritakan persahabatan Ariel, Riani, Genta, Ian, dan Zafran ini boleh saya katakan sebagai novel yang padat pengetahuan. Tidak hanya menyuguhkan sebuah kisah yang menginspirasi tentang mimpi dan pencapaiannya. Tapi, novel ini juga memotivasi dengan kata-kata para peraih mimpi yang telah dikenal dunia yang disajikan secara apik oleh Donny Dhirgantoro. Secara tidak langsung, Donny ingin mengatakan pada pembaca untuk selalu bermimpi dan jangan pernah berhenti untuk meraih mimpi itu. Jadilah pengejar mimpi, bukan hanya pemimpi.
·         I have a dream (Luther King, Martin)
·         You may said I’m a dreamer but I’m not the only one. (Lennon, John. Imagine)
·         Cortigo ergo sum (aku berpikir maka aku ada. Descartes, Rene)
·         Saya tidak akan memakan buah palapa hingga Nusantara bersatu di bawah bendera kejayaan Majapaahit. (Maha Patih Gadjah Mada. Majapahit)
Kutipan kata-kata yang dibuat oleh orang-orang besar tersebut merupakan sebuah mimpi yang selalu berusaha mereka wujudkan. Mulai dari para pemikir dunia hingga pembesar kerajaan Nusantara.   Donny pun menciptakan tokoh-tokoh dengan karakter berbeda namun sama-sama memiliki semangat tinggi untuk meraih mimpi-mimpinya. Pada bab Don’t Stop Me Now, dikisahkan bagaimana seorang tokoh Ian mengelola emosinya ketika hambatan-hambatan untuk menyelesaikan skripsi dengan deadline yang pendek, hanya dua bulan. Bagaimana ia mengelola pikirannya sendiri ketika ia mulai putus harapan dan pasrah. Kecerdasan emosional dan spiritual pada tokoh Ian untuk bangkit dari rasa putus asa dan percaya dengan kebesaran Tuhan adalah satu motivasi yang ingin disampaikan penulis pada pembaca agar tidak mudah menyerah pada kegagalan. Tidak ada jalan yang mudah untuk meraih sebuah mimpi, bukanlah sebuah kata-kata klise tanpa makna.
Kekayaan pengetahuan Donny terhadap musik terlihat dari banyaknya tokoh-tokoh dunia yang ia kenalkan sebagai pengetahuan atau kecerdasan intelektual tokoh-tokohnya. Banyak nama-nama berbagai aliran musik dan group band  maupun penyanyi yang muncul dalam pembicaraan 5 sahabat itu. Seperti Lightouse Family, The Brand New Heavies, Padi, The Cure, Kenny Loggins, Weezer, dan masih banyak lagi. Kutipan-kutipan lagu pun menghiasi setiap cerita dalam novel ini, yang sebagian besar adalah lagu-lagu barat, tapi ada lagu-lagu nasionalisme seperti Indonesia Raya. Hal ini mengindikasikan bahwa penulis memiliki kesadaran nasional yang cukup tinggi. Mengingat penulis adalah seorang aktivis mahasiswa yang juga ikut dalam barisan menegakkan reformasi tahun 1998.
Penulis juga menyentuh kesadaran kita untuk mencintai bangsa kita lewat surat untuk Adrian, mahasiswa pecinta alam yang hilang saat pendakian di Mahameru. Pada surat tersebut, dikisahkan tentang seorang mahasiswa yang begitu mencintai tanah airnya, yang berpartisipasi pada moment bersejarah yang telah diukir oleh mahasiswa-mahasiswa Indonesia untuk menegakkan reformasi. Bagaimana seorang Adrian telah dikenang sebagai orang yang bermanfaat bagi lingkungannya, dan seperti itulah seharusnya kita sebagai manusia berlaku. “Sebaik-baiknya manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain.”
Selain itu, Donny juga mencantumkan banyak kata-kata bijak dari penyair dunia yang kebanyakan ia munculkan pada dialog Zafran, sebagai tokoh seorang sastrawan gila, seperti pada adegan saat mereka beristirahat di Ranu Kumbolo, Zafran bersyair:
And I don’t even care to shake these zipper blues,
And we don’t know just where our bone will rest
To dust, I guess
Forgotten and absorbed into the earth below. (Corgan en’lha)

            Kemudian banyak judul film dan beberapa quote dari film-film tersebut yang ia cantumkan pada dialog-dialog tokoh yang menggambarkan kekayaan wawasan penulis terhadap perkembangan dunia perfilman, atau setidaknya mencerminkan bahwa Donny adalah seorang penikmat film.
Now this is something that you didn’t see everyday…,” Zafran berkata pada teman-temannya.
“Titanic, James Cameron, Di caprio en’ Winslet,” jawab Riani, langsung melempar senyum ke arah Zafran.
            Kegemaran Donny yang lahir di Jakarta pada tanggal 27 Oktober 1978 ini pada bidang fotografi juga teridentifikasi dari pembicaraan tokoh Ian dan Deniek sebagai penggemar fotografi (hal 208-210). Mereka membicarakan tentang tipe-tipe kamera, macam-macam lensa, dan istilah-istilah dalam dunia fotografi seperti polarisasi, asa, dan sebagainya.
            Pembahasan tentang teori motivasi McClelland untuk menggambarkan karakter-karakter tokoh, teori-teori kecerdasan intelektual dan emosional, dan pembicaraan mengenai bagian-bagian otak dalam perbincangan tokoh Ian dan dosen pembimbingnya, merupakan wujud kekayaan wawasan Donny dan kedalaman pemahamannya terhadap kecerdasan manusia dan bagaimana cara mengelolalanya. Hal itulah yang menjadi bekal Donny menjadi seorang Instructor/ trainer di sebuah perusahaan Kosultan Sumber Daya Manusia di Jakarta.
            Kekayaan wawasan intelektual dan emosional Donnylah yang telah membangun cerita dalam novel ini menjadi sebuah motivasi dalam meraih mimpi. Kepribadian Donny tergambar lewat penokohan-penokohan dan percakapan tokoh, sebagai seorang penggemar musik, film, dan fotografi. Pengalamannya sebagai seorang aktivis mahasiswa yang mencintai bangsa ini berusaha ia gambarkan dalam karakter setiap tokoh untuk memberikan sedikit sentilan pada pembaca. Kekayaan wawasan sebagai seorang Instructor/ trainer di sebuah perusahaan Kosultan Sumber Daya Manusia telah membuatnya mengerti tentang pentingnya mimpi, motivasi, dan semangat yang menjadi pesan utama dalam novel 5cm ini.     
            Novel ini merupakan sebuah karya dengan alur cerita yang tidak membosankan dan penuh dengan kejutan. Meskipun cerita persahabatan mereka sekilas sangat biasa, namun penulis mampu mengemasnya menjadi sajian yang mampu menguras emosi. Ketika pembaca telah asyik dengan kisah persahabatan tiba-tiba direnyuhkan dengan sebuah potret kemanusiaan lewat wanita tua penjual pecel di Lempuyangan dan sentilan yang mengharukan tentang kecintaan seorang mahasiswa pada tanah airnya. Namun, banyaknya kutipan-kutipan yang disajikan mungkin akan membuat beberapa pembaca melewatkan bagian-bagian cerita tersebut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar